Jaminan Penghasilan Dasar Untuk Darurat Covid-19 di Indonesia

Narasumber: Yanu Prasetyo

Penjelasan dalam Webminar yang di adakan minggu kemarin dalam acara "INDOBIG NETWORK" saya selaku partisipan. mendengarkan apa yang di sampaikan oleh para narasumber yaitu oleh bapak Sugeng Bahagijo yang menjelaskan tentang peluang dan momentum untuk memperkuat jaminan sosial. ada juga ibu Alissa Wahid dengan membawakan materi tentang Meredam Dampak Sosial Ekonomi Covid-19. ada juga Ahmad Arif yaitu tentang Komunikasi Risiko. dan yang terakhir itu di bawakan oleh Yanu Prasetyo tentang Jaminan Penghasilan Dasar untuk Darurat Covid-19 di Indonesia.


 salah satu yang menarik di dalam materi itu adalah tentang materi Yanu Prasetyo. pada awalnya beliau menjelaskan Covid-19 ini adalah Krisis di bidang Kesehatan tetapi karena ada beberapa faktor seperti belum adanya vaksin, penyebaran yang cepat, terjadi secara global, kapasitas RS yang tidak memadai dan juga mematik menjadi faktor yang menyebabkan ketakutan dan rasa ketidak pastian yang berdampak terhadap politik, sosial dan juga ekonomi di semua negara. Mas Yanu pun menyampaikan bahwa dampak - dampak tersebut bisa dihadapi jika adanya keterbukaan data, informasi maka kita akan sama - sama bertahan dan bisa menghadapi pandemik ini, tapi nambaknya setiap negaranya masih fokus terhadap rumah nya sendiri atau negaranya. Yanu Prasetyo menjelaskan tentang apa itu Universal/Emergency Basic Income. Yaitu, pemberian sejumlah uang tunai kepada individu (warga negara) tanpa syarat apapun.


Mengapa Universal bisa menjamin penghasilan dasar karena lebih cepat, transparan dan sederhana, menghindari salah sasaran, merangkul semua, memperkuat kohesi sosial dan mengurangi kecemburuan/ konflik, hal ini bisa dilakukan dari pada mengeluarkan uang untuk prosedur yang rumit dan mengelontorkan dana lebih besar. Universal juga bisa mengurangi stress yang dasarnya menjadi hal yang harus dihindari supaya tidak terkena dan covid-19 maupun menjadi alasan untuk melakukan hal - hal kejahatan. Tujuan dari EBI INDOBIG sendiri adalah untuk menghambat laju perlambatan ekonomi secara nasional sekaligus mempertahankan tingkat konsumsi dan daya beli manusia.


Pemerintah mempunyai dana yang cukup banyak alahkah baiknya dialokasikan kepada satu pintu dan merata dari pada dipecah - pecah menjadi beberapa program yang kita tidak tahu apakah akan sampe kebawah atau tidak dan apahak tidak ada pemotongan dalam pengalokasiannya. Selain itu juga IndoBIG juga berusaha membantu teman - teman daerah dengan penggunaan kalkulator yang dibuat oleh IndoBIG untuk mengetahui berapa tunjangan dan anggaran yang dikeluarkan untuk masyarakat perdaerahnya sesuai dengan jumlah penduduk yang ada. 


Diakhir pemaparannya. Yanu menjelaskan bahwa pendekatan individu jauh lebih efektif untuk menekan hal - hal yan tidak dinginkan, dan juga jika skenario terburuk terjadi maka pemerintah harus berfikir yang not business as usual, dan juga kita harus melihat covid-19 dengan luar biasa jadi kebijakan pengalokasian uang yang ekstrim bisa dilakukan jika memang harus, untuk menata ulang ekonomi itu memang tidak mudah tetapi setidaknya kita berusaha sejak sekarang jika tidak kita akan tertinggal untuk semakin lama kita bangkit dari keterpurukan yang menjadi skenario yang terburuk.


Semoga Informasi ini bisa bermanfaat untuk kalian. Terima Kasih :) 

Komentar