"PEMERINTAH YANG MERAMPAS
KEBAHAGIAAN RAKYAT TAMSAR"
KEBAHAGIAAN RAKYAT TAMSAR"
Bandung 24 Oktober 2018, Warga Tamansari RW 11, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Tepat nya rumah-rumah warga yang akan di gusur dan dijadikan rumah susun oleh pemerintah. Warga Tamansari pernah di undang oleh Pemerintah Kota untuk menghadiri acara buka bersama namun setelah menghadiri acara tersebut, ternyata warga diberikan pengarahan untuk sosialisasi Rumah Deret atau Rumah Susun yang berlangsung di Pendopo pada tanggal (30/10/2017).
Warga Tamansari ini mengalami Trauma yang begitu mendalam terhadap penggusuran rumah mereka.
Ketika rumah warga di gusur oleh pemerintah warga hanya bisa melihat dan terdiam saja saat melihat kendaraan berat (BEKO) menghancurkan rumah-rumahnya. disitu juga ada banyak polisi, namun polisi hanya melihat saja sebagai penonton tidak membantu warga sekitar.
Warga yang berada disana sangat ketakutan saat melihat banyaknya Beko sudah ada di bawah jembatan layang pasupati dan menghancurkan sebagian rumah disekitarnya. Rumah yang sudah dibangun dari era 60-an oleh nenek moyang mereka dan pada saat itu mereka dinyatakan oleh pemerintah sebagai warga liar.
Salah seorang warga yang bernama ibu Eva Eryani Effendi yang berusia 48 tahun menjadi saksi bahwa pemerintah akan memberikan rumah yang baru bagi mereka. Namun warga menolak rumah baru tersebut.
"Kami sebagai warga menolak rumah baru untuk kami, karena pemerintah memberikan rumah baru yang hanya berukuran 4x4 dan 4x6 untuk 3 orang (minimal) sedangkan rumah berukuran segitupun tidak cukup untuk kami, serta perekonomian kami pun susah jikalau kami menerima rumah baru tersebut dan tidak menjamin untuk kebahagiaan kami." Ujar Eva.
Mereka sekarang hanya bisa bertahan dari guncangan pemerintah yang akan menggusur rumah-rumah mereka.
Harapan warga Tamansari sekarang, apabila pemerintah akan membangun rumah deret bagi mereka maka segera realisasikanlah. karena rumah susun bukan solusi bagi mereka.
Dan hal yang paling penting dan berharga bagi warga tamansari adalah keluarga, tempat tinggal yang sudah di huni puluhan tahun oleh mereka, bukanlah uang. karena keluarga adalah segalanya bagi mereka.
Ketika rumah warga di gusur oleh pemerintah warga hanya bisa melihat dan terdiam saja saat melihat kendaraan berat (BEKO) menghancurkan rumah-rumahnya. disitu juga ada banyak polisi, namun polisi hanya melihat saja sebagai penonton tidak membantu warga sekitar.
Warga yang berada disana sangat ketakutan saat melihat banyaknya Beko sudah ada di bawah jembatan layang pasupati dan menghancurkan sebagian rumah disekitarnya. Rumah yang sudah dibangun dari era 60-an oleh nenek moyang mereka dan pada saat itu mereka dinyatakan oleh pemerintah sebagai warga liar.
Salah seorang warga yang bernama ibu Eva Eryani Effendi yang berusia 48 tahun menjadi saksi bahwa pemerintah akan memberikan rumah yang baru bagi mereka. Namun warga menolak rumah baru tersebut.
"Kami sebagai warga menolak rumah baru untuk kami, karena pemerintah memberikan rumah baru yang hanya berukuran 4x4 dan 4x6 untuk 3 orang (minimal) sedangkan rumah berukuran segitupun tidak cukup untuk kami, serta perekonomian kami pun susah jikalau kami menerima rumah baru tersebut dan tidak menjamin untuk kebahagiaan kami." Ujar Eva.
Mereka sekarang hanya bisa bertahan dari guncangan pemerintah yang akan menggusur rumah-rumah mereka.
Harapan warga Tamansari sekarang, apabila pemerintah akan membangun rumah deret bagi mereka maka segera realisasikanlah. karena rumah susun bukan solusi bagi mereka.
Dan hal yang paling penting dan berharga bagi warga tamansari adalah keluarga, tempat tinggal yang sudah di huni puluhan tahun oleh mereka, bukanlah uang. karena keluarga adalah segalanya bagi mereka.
Komentar
Posting Komentar