Sebagai sebuah aksi, Reuni 212 yang diadakan di Monumen Nasional
(Monas), Jakarta, baru-baru ini tidak terlepas dari pro dan kontra. Ada
sebagian kalangan yang mendukung aksi tersebut dengan berargumen bahwa
ini merupakan momen persatuan umat Islam. Di samping itu, tak sedikit
pula yang menolak dan menyayangkan aksi itu dengan berbagai argumen.
Jika dilihat dari REUNI 212, banyak nya masyarakat yang menyikapi PRO dan KONTRA, Salah satu kelompok yang PRO dan kelompok yang KONTRA terhadap REUNI 212 ini.
Yang Pertama: Kelompok yang mendukung aksi ini dengan membuktikan bahwa mereka hadir dan mengikuti segala bentuk rangkaian kegiatan reuni 212 ini, tidak sedikit yang datang ke aksi reuni 212 ini yang datang menuju Monas, Jakarta.,
Yang Kedua: kelompok yang menolak aksi Reuni 212. Kelompok ketiga ini
menitikberatkan kritikan mereka berdasarkan kepada alasan, bahwa aksi
ini akan menimbulkan kegaduhan, kekacauan, dan bahkan perpecahan di
negeri ini. Mereka memiliki ketakutan jika aksi itu ditunggangi oleh
kelompok-kelompok tertentu. Mungkin saja aksi itu menjadi kesempatan
bagi kelompok-kelompok radikal yang ingin mengganti ideologi bangsa ini
dengan selain Pancasila.
Ada pula argumen mereka yang menolak ini dengan mengatakan bahwa, aksi
itu syarat dengan muatan politik. Karena tahun ini dan ke depannya
adalah tahun-tahun politik, maka mereka beranggapan bahwa aksi itu
merupakan kampanye terselubung bagi pasangan calon tertentu. Ditambah
lagi dengan kehadiran salah satu calon yang notabene lawan politik
mereka, hal ini tentu menambah prasangka dan dugaan mereka tersebut.
Oleh karena itu mereka banyak yang tidak setuju dan menolak aksi 212 ini.
Komentar
Posting Komentar